welcome to my blog..

kamu yang bingung sama tugas kuliah sosial, nah disini solusinya.
silakan di copy dan selesaikan tugas kuliah kamu !

Selasa, 13 Desember 2011

makalah teori ekonomi mikro


MAKALAH INDIVIDU
Teori Perilaku Konsumen

Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Mashudi, M. Pd
Disusun Oleh :
Rio afiat  F01110013

LogoUntanGIF

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2011



KATA PENGANTAR

             Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat yang telah menganugerahkan kekuatan dan kemudahan kepada saya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini sebagaimana waktu yang telah ditetapkan oleh dosen pembimbing.
            Selanjutnya, saya mengucapkan terima kasih yang kepada dosen mata kuliah sekaligus pembimbing saya dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Teori Perilaku Konsumen ini.
            Terima kasih juga saya ucapkan kepada teman-teman dan semua pihak yang telah mendukung saya dari awal sampai selesainya penyusunan makalah ini.
            Akhirnya, saya sangat menyadari bahwa makalah yang saya susun ini sangat banyak kekeliruan dan kekurangan, baik dari penyusunan kalimat maupun kata. Maka dari itu, sa6a sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak, agar kedepannya saya bisa lebih baik dalam pembuatan atau penyusunan makalah. Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kampus dan seluruh peserta didik di bangku perkuliahan di Indonesia. Amin.

                                                                                        Pontianak, 15  Nopember  2011

                                                                                                          Penulis





DAFTAR ISI

COVER JUDUL ...................................................................................................    1
KATA PENGANTAR ..........................................................................................    2
DAFTAR ISI .........................................................................................................    3
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................   4
            A. Latar Belakang ......................................................................................    4
            B. Rumusan Masalah .................................................................................    5
            C. Tujuan ....................................................................................................   5
            D. Metode dan Prosedur ............................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................  6
            A. Teori Perilaku Konsumen ......................................................................    6
            B. Beberapa Pendekatan dalam Memahami Konsumen ............................    7
C. Konsep Dasar Perilaku Konsumen..........................................................   9
BAB III PENUTUP ................................................................................................. 10
            A. Kesimpulan ............................................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 11





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para pemasar. Para pemasar mencoba memahami perilaku pembelian konsumen agar mereka dapat menawarkan kepuasan yang lebih besar kepada konsumen. Tapi bagaimanapun juga ketidakpuasan konsumen sampai tingkat tertentu masih akan ada. Beberapa pemasar masih belum menerapkan konsep pemasaran sehingga mereka tidak berorientasi pada konsumen dan tidak memandang kepuasan konsumen sebagai tujuan utama.
Lebih jauh lagi karena alat menganalisis perilaku konsumen tidak pasti, para pemasar kemungkinan tidak mampu menetapkan secara akurat apa sebenarnya yang dapat memuaskan para pembeli. Sekalipun para pemasar mengetahui faktor yang meningkatkan kepuasan konsumen, mereka belum tentu dapat memenuhi faktor tersebut.
Tak diragukan lagi, konsumen tergolong aset paling berharga bagi semua bisnis. Tanpa dukungan mereka, suatau bisnis tidak bisa eksis. Sebaliknya jika bisnis kita sukses memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak hanya membantu bisnis kita tumbuh. Lebih dari itu, mereka biasanya akan membuat rekomendasi untuk teman dan relasinya.
Menurut Susan A. Friedmann, setidaknya perlu memahami “10 ayat-ayat” berikut agar dapat menajamkan fokus dalam melayani konsumen. Ketahui siapa bos sebenarnya. Anda berbisnis untuk melayani konsumen, dan Anda hanya dapat melakukan itu apabila mengetahui keinginan mereka. Jika Anda sungguh-sungguh mendengarkan konsumen, mereka akan menjelaskan apa yang dikehendaki dan bagaimana sebaiknya Anda memberikan pelayanan terbaik untuk mereka. Jangan lupa bahwa yang “membayar” gaji kita dan memungkin bisnis ini berjalan adalah konsumen.



B.     Rumusan Masalah
Berpijak dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah :
1.      Menjelaskan perilaku konsumen dalam kehidupan sehari-hari
2.      menjelaskan beberapa istilah pendekatan dalam memahami konsumen
3.      menjelaskan konsep dasar perilaku konsumen
C.    Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata kuliah Teori Ekonomi Mikro serta untuk wawasan dan pengetahuan tentang perilaku konsumen dalam kehidupan sehari-hari.
D.    Metode dan Prosedur
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan mengumpulkan informasi dari berbagai buku dan browsing di internet.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Teori Perilaku Konsumen
Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan pada teori ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan cara memaksimumkan kepuasan (utilitas). Pada menentuan kuantitas tersebut, konsumen dihadapkan pada kendala pendapatan dan harga komoditas. Sementara itu, preferensi dan variabel yang lain dianggap tetap atau konstan yang disebut dengan istilah ceteris paribus.
Pada teori ekonomi mikro, teori konsumen hanya mempertimbangkan dari sisi kuantitas. Keputusan individu konsumen diturunkan dari perilaku konsumen didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan.
Oleh karena preferensi dan selera (taste) terkait dengan psikologi manusia, maka beberapa ahli mengembangkan teori perilaku konsumen dengan memasukan elemen-elemen psikologi dalam pengambilan keputusan konsumen. Elemen psikologi yang dimaksud meliputi kognisi, afeksi dan perilaku (psikomotorik).
Dengan demikian teori perilaku konsumen yang berkembang pada abad 20 adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip psikologi dan ekonomi. Sebagaimana diuraikan oleh Sumarwan (2004) bahwa perkembangan tersebur tidak lepas dari pengaruh ilmuwan seperti George Katona, Robert Ferker, John A Howard dan Jogdish N Sheth.
Manfaat perilaku konsumen, Peran perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna (stakeholder). Secara umum terdapat dua kelompok pemanfaat; yaitu kelompok peneliti (riset) dan kelompok yang berorientasi implementasi (Peter dan Olson, 1999). Pemanfaat yang tergolong dalam kelompok kedua meliputi: organisasi pemasaran (pemasar maupun produsen), lembaga pendidikan dan perlindungan konsumen, organisasi pemerintah dan politik, serta konsumen (Peter dan Olson, 1999 dan Sumarwan, 2004). Peran perilaku konsumen bagi pemasar atau produsen mampu :
Ø  Membujuk konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan.
Ø  Memahami konsumen dalam berperilaku, bertindak dan berfikir, agar pemasar atau produsen mampu memasarkan produknya dengan baik.
Ø  Memahami mengapa dan bagaimana konsumen mengambil keputusan.
Peran perilaku konsumen bagi organisasi pemerintah dan politik adalah sebagai dasar perumusan kebijakan publik dan perundang-undangan untuk melindungi konsumen. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk mempengaruhi pilihan konsumen melalui pelarangan terhadap produk bisnis yang merugikan konsumen.
Sebagai contoh, penarikan produk susu yang mengandung melamin yang pernah dilakukan oleh Departemen Kesehatan yang bekerjasama dengan Depertemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2008. Secara makro, Undang-Undang Pangan mempunyai dampak positif terhadap perkembangan perekonomian, yaitu melalui peningkatan produksi karena meningkatnya konsumsi sebagai akibat jaminan kehalalan produk (Sumarwan) 2004.
Kelompok konsumen individu maupun organisasi akan menukarkan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga dari perilaku konsumen dapat membantu mencapai tujuan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai macam produk. Ditinjau dari pengambilan keputusan, konsumen terdiri atas konsumen potensial (Potencial consumer) atau calon konsumen dan konsumen yang sudah melakukan pembelian (Effective Consumer).
B.     Beberapa Pendekatan dalam Memahami Konsumen
Ada dua pendekatan untuk mempelajari konsumen dalam membeli barang, pendekatan tersebut antara lain :
*      Pendekatan Kardinal
a)      Pendekatan Kardinal
Kepuasan seorang konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dengan satuan kepuasan misalnya mata uang. Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu.
Tambahan kepuasan yang diperoleh dari penambahan jumlah barang yang dikonsumsi disebut kepuasan marginal (Marginal Utility) Berlaku hukum tambahan kepuasan yang semakin menurun (The Law of Diminishing Marginal Utility), yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
Keseimbangan  Konsumen :
Ø Keseimbangan konsumen tercapai jika konsumen memperoleh kepuasan maksimum dari mengkonsumsi suatu barang :
Syarat Keseimbangan:
1.  MUx/Px  =   MUy/Py   =   MUn/Pn
2.  Px Qx  +   Py QY  +……+  Pn Qn  =  M
MU       = marginal utility
P           = harga
M         = pendapatan konsumen

b)      Pendekatan Ordinal
Kelemahan pendekatan kardinal terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan. Pada kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan.
Pendekatan ordinal mengukur kepuasan konsumen dengan angka ordinal (relatif).
Tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan kurva indiferens (kurva yg menunjukkan tingkat kombinasi jumlah barang yang dikonsumsi yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama).
C.   Konsep Dasar Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.
Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.
Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.
Dalam upaya untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu pengelompokan pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.
Ø  Perilaku Konsumen dan Strategi
Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang lengkap untuk segmen tersebut.
Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Teori perilaku konsumen yang berkembang sebelum periode tahun 1960-an didasarkan, pada teori ekonomi, Manfaat perilaku konsumen, Peran perilaku konsumen sangat beragam tergantung pada pemanfaat atau pengguna (stakeholder).
Kelompok konsumen individu maupun organisasi akan menukarkan sumberdaya yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya. Sehingga dari perilaku konsumen dapat membantu mencapai tujuan dalam pemenuhan kebutuhan berbagai macam produk.












DAFTAR PUSTAKA
Prianto, Agus. 2008. Ekonomi Mikro. Malang : SETARA Press
Sugiarto dkk. 2007. Ekonomi Mikro( Sebuah Kajian Komprehensif ). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

artikel pengantar ilmu sosial


KATA PENGANTAR
             Alhamdulillahirabbil‘alamin, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Dzat yang telah menganugrahkan kekuatan dan kemudahan kinerja kami sehingga kami bisa menyelesaikan TUGAS REVIEW ini sebagaimana waktu yang telah ditetapkan oleh dosen pembimbing.
            Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah sekaligus pembimbing kami dalam penyelesaian tugas REVIEW ini, SEBAGAI TUGAS AKHIR SEMESTER sebagai prasayarat UAS, yang mungkin tanpa bimbingan dari beliau, kami tidak mungkin bisa menyelesaikan tugas ini.dengan tepat waktu.
            Akhirnya, penulis sangat menyadari bahwa tugas yang kami buat ini sangat banyak kekeliruan dan kekurangan, baik dari penyusunan kalimat maupun kata-kata, maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak, agar kedepannya kami bisa lebih baik dalam pembuatan review atau ringkasan. Harapan kami, semoga ringkasan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi siapapun, bagi kampus dan seluruh peserta didik di bangku perkuliahan di Indonesia dan bisa menjadi bagian dari sebab untuk kemajuan negara yang tercinta ini.






                                                Pontianak, 24 januari 2011

                                             Penulis
                                                           
BAB I
MANUSIA DAN MASYARAKAT

            Ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni tampil dengan penemuan-penemuan  baru, kebutuhan baru, produk baru, alat baru, seni baru, yang berguna dan memberi kenyamanan hidup dan masa depan yang semakin menjanjikan dan memberi warna yang semakin cerah dalam kehidupan manusia. Persoalan yang timbul adalah kesiapan, kemampuan dan kemauan manusia untuk mengadaptasi dan memanfaatkan IPTEK akan membawa manusia kearah yang lebih maju, dalam berfikir, maju dalam bertindak, maju dalam berkarya dan maju dalam berbudaya.
            Mempelajari manusia dan masyarakat erat kaitannya dengan :
1)      Manusia hidup bersama manusia lain
Manusia tidak dapat hidup dengan sendirinya, dan hal ini sangat berkaitan dengan naluri manusianya, serta pengakuan secara tidak langsung bahwa dirinya mempunyai kelebihan dan kelemahan.
2)      Manusia menghadapi masalah
Dalam kehidupan kemasyarakatan, berbagai masalah hidup dan kehidupan ditemui, mulai dari yang kecil, sederhana sampai masalah yang besar, rumit dan kompleks.
3)      Manusia mempunyai kemampuan/ kelebihan dan keterbatasan
Hubungan antara manusia yang timbul karena naluri manusianya serta dengan segala keterbatasannya itu, semakin mempererat hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya, dan semakin melenyapkan sekat-sekat pembatas antar manusia, antar suku, etnis, ras, agama, bangsa dan negara.
4)      Perbedaan sumber daya manusia dan umber daya alam
Perbedaan pemberian sumber daya alam dan perbedaan sumber daya manusia yang dimiliki, menjadi landasan pemersatu, kerjasama dan toleransi, serta menghilangkan perbedaan-perbedaan didalam pergaulan hidup dan kerja
5)      Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Perkembangan IPTEK serta hasil yang dicapai dalam pembangunan pada masa silam, era globalisasi, era informasi, dan menghadapi pasar bebas, akan menimbulkan berbagai dampak, baik dampak positif, maupun dampak negatif didalam pergaulan, hubungan serta keidupan manusia.
6)      Peningkatan kualitas sumbe daya manusia
Menghadapi perkembangan dan kemajuan kehidupan kemasyarakatan, maka dalam dunia pendidikan diberbagai jenis dan tingkatan, perlu dedini mungkin diberikan wawasan pengetahuan kemasyarakatan yang dalam hal ini salah satunya diletakkan pada pundak bidang studi IPS (Ilmu Pendidikan Sosial), agar mempunyai kesiapan dan pandangan yang lebih luas, lebih konprehensip, lebih efektif, lebih fleksibel, mempunyai rasa kebersamaan dan rasa kebangsaan didalam pergaulan kehidupan kemasyarakatan dan lingkungan usaha/ kerja.
            Studi tentang manusia melibatkan berbagai macam disiplin ilmu sosial, dengan masing-masing disiplinmengkaji penelaahannya dari sudut atau dimensi yang menjadi fokusnya.
            Ilmu Pengetahuan Sosial salah satu bagian dari cabang ilmu-ilmu sosial yang mempelajari manusia, meletakkan landasan pengkajian pada hal-hal sebagai berikut:
1)      Manusia tidak hidup sendirian, ia hidup bersama dengan manusia lain karena manusia meprupakan makhluk sosial.
2)      Dalam kehidupan kemasyarakatan, muncul atau akan ditemukan serta dihadapi berbagai keanekaragaman masalah.
3)      Ketidaksempurnaan dan keterbatasan manusia dalam segala hal yang merupakan lumrah manusia.
4)      Keterbatasan pemilikan sumber-sumber penunjang jalannya hidup dan kehidupan manusia, (SDM dan SDA) yang menggiring terbentuknya kerja sama antar manusia dan manusia lainnya.
5)      Adanya dampak baik positif maupun negatif yang muncul akibat dari perkembangan IPTEK
6)      Perlu peningkatan kualitas SDM (sumer daya manusia) untuk menghadapi perkembangan IPTEK dan sosial budaya pada era globalisasi, modernisasi, informasi dan persaingan.
7)      Menjaga keharmonisan, kerukunan, kedamaian dan keejahteraan dalam hidup dan kehidupan.

BAB II
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK BIOLOGIS, PSIKOLOGIS, SOSIAL DAN SPIRITUAL


            Dalam ajaran agama, dikatakan bahwa manusia yang pertama diciptakan oleh Sang Kholiq adalah Adam, yang hidup dalam serba berkecukupan dan tanpa harus memeras tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tapiada satu hal yang tidak ia nikmati dalam hidupnya, yaitu hidup sendiri tanpa pendamping. Maka dengan kemahatahuan sang Khaliq, bahwa Adam sangat menginginkan pendamping hidup, maka diciptakanNya seorang manusia dari tulang rusuk Adam itu sendiri, yaitu Hawa.
Cerita singkat diatas merupakan cerita yang mengantarkan kita kepada pengertian keluarga. Jadi, keluarga merupakan satuan kelompok terkecil, yang didalamnya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak. Dan inilah yang menjadi fokus pembahasan dalam mata kuliah ini.
A.    Manusia Sebagai Makhluk Biologis, Psikologis dan Sosial

1.      Manusia sebagai mankhluk biologis
Sebagai individu, manusia merupakan merupakan makhluk biologik, yang dilahirkan kedunia dengan berbagai macam sifat dan ciri biologis, yang tidak ada dua orang sepanjang sejarah didunia yang mempunyai kesamaan secara total, walaupun mereka saudara kembar.
Manusia mengikuti perkembangan yang terjadi di masyarakat lingkungannya, yang kemudian dari masyarakat tersebut ia meniru mode berpakaian,  ia menyesuaikan diri dengan perkembangan seni, budaya, politik, ekonomi, berperilaku, berakhlak, dan sebagainya. Hal inilah yang dikenal dengan istilah sikap sosialisasi.
2.      Manusia sebagai makhluk psikologis
Psikologi yaitu ilmu pengetahuan tentang diri manusia, meliputi proses mental, kemauan, kecerdasan, dan emosional. Namun semua itu bukan hanya dipengaruhi oleh prosese kejiwaan, namun juga dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor  lingkungannya (Spencer, 1982).
Lapangan kerja psikologi mencakup dua bagian ilmu, yaitu natural science, yang meliputi fisika, biologi, dan psikologi.bagian yang kedua  social science yaitu meliputi ekonomi, politik, sosiologi dan lain-lain.
a.       Psikologi umum
Yang memusatkan perhatiannya pada masalah mental pada umumnya serta pada manifestasinya dalam perilaku pribadi.
b.      Psikologi sosial
Yang mempelajari perilaku manusia dan hubungannya dengan lingkungan masyarakat dan budaya.
3.      Manusia sebagai makhluk sosial
DR. M. Zaini Hasan dan DR. Salladin mengatakan bahwa : “seseorang dikatakan memiliki sikap sosial apabila ia selalu memperhatikan ataupun berbuat baik dengan orang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sikap sosial merupakan beberapa atau serentetan tindakan menuju kebaikan terhadap sesama”.
Sebagai makhluk sosial, manusia juga mempunyai naluri, berikut ini merupakan contoh naluri manusia hidup berkelompok atau memerlukan manusia lainnya, yaitu:
1.      Manusia sejak lahir sampai mati memrlukan orang lain.
2.      Seorang bayi butuh teman bermain yang seusia dengannya.
3.      Dalam usia sekolah, anak memrlukan teman untuk belajar
4.      Dalam mengarungi perjalanan hidup, seseorang sangat membutuhkan partisipasi dari masyarkat lingkungannya.
B.     Korelasi antara Bio-Psiko-Sosial dan Spiritual
Manusia sebagai makhluk biologik, sangat memerlukan kebutuhan jasmani, seperti makan, minum, tempat tinggal, dan sebagainya. Begitu jga manusia sebagai makhluk psikologis, manusia sangat membutuhkan sebuah pendidikan yang bisa menjadikan hidupnya teratur dan tidak melangkah seperti orang buta, tanpa arah dan tujuan yang jelas. Selain itu, sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa lepas dari lingkungan sekitarnya, dan sebagai makhluk spiritualis, manusia mrmbutuh kan ketenangan, dan mempunyai rasa keagungan terhadap sesuatu yang diyakini sesuatu yang bisa menjadi sandaran dalam hidupnya demi kabahagiaan di akhirat.
BAB III
MANUSIA DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

A.    Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam buku “Model Pengembangan Silabus Mata Pelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IPS Terpadu”, dikatakan bahwa: “ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang ilmu-ilmu sosial. IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang ilmu sosial”.
B.     Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial adalah manusia dalam komunitas dengan segala keberadaan sosial kulturalnya. Keberadaan manusia dalam suatu komunitas memunculkan adanya interrelasi dan interdependensi antar manusia. Kebhinekaan sosial kultural manusia menimbulkan pula kebhinekaan dalam sifat, sikap dan watak. Sosial kultural yang beragam itu merupakan objek kajian ilmu-ilmu sosial, termasuk juga ilmu pengetahuan sosial, yang masing-masing disiplin ilmu mengambil bagian tertentu dari padanya.
C.    Karakteristik, Ciri-ciri dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
1.      Karakteristik ilmu pengetahuan sosial
a.       IPS merupakan gabunga dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum, sosiologi, politik, kewarganegaraan, bahkan juga bidang humaniora, keagamaan dan pendidikan (Numan Soemanti, 2001).
b.      Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan. Ketiga dimensi itu adalah:
1)      Ruang
2)      Waktu
3)      Nilai/ norma
2.      Ciri-ciri ilmu pengetahuan sosial
a.       Materi IPS merupakan intregasi dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, yang secara selektif dipadukan / diintregasikan.
b.      Pendekatannya bersifat broadfield approach dan antar disiplin.
c.       Materi bersifat kemasyarakatan, baik regional, nasional maupun internasional dan bersifat faktual.
d.      Membina kecerdasan, keterampilan, pengetahuan, tanggung jawab dan demokrasi.
3         Tujuan ilmu pengetahuan sosial
a.       Memiliki kesadaran terhadap masyarakat dan lingkungannya
b.      Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang diadabtasi dari ilmu-ilmu pengetahuan
c.       Mampu membuat solusi dan keputusan untuk menyelesaikan masalah
d.      Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah sosial
e.       Mampu mengembangkan potensi diri(Trianto, S.Pd, M.Pd , 2007:128).






















BAB IV
MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

A.    Interaksi Sosial
1.      Pengertian interaksi sosial
a.       Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok (Soerjono Soekanto).
b.      Interaksi sosial adalah hubungan dua atau lebih individu yang saling mempengaruhi, mengubah, memperbaiki didalam masyarakat atau dalam proses sosial.
Hubungan individu dengan lingkungan meliputi:
a.       Individu bertentangan dengan lingkungan
b.      Individu memanfaatkan lingkungan
c.       Individu ikut berpartisipasi dalam kegiatan lingkungan
d.      Individu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Terjadinya interaksi sosial dipengaruhi beberapa faktor:
a.       Imitasi.
b.      Sugesti.
c.       Identifikasi.
d.      Simpati.
2.      Mengapa manusia berinteraksi
Interaksi sosial merupakan kebutuhan manusia yang ingin mendapatkan :
a)      Kepuasan dalam mengadakan hubungan serta mempertahankan hubungan yang telah ada sebelumnya disuatu sistem sosial.
b)      Pengawasan dan kekuasaan/ kebutuhan control
c)      Cinta dan kasih sayang.
B.     Proses Sosial
1.      Pengertian proses sosial
Proses sosial didefinisikan sebagai “pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama”.
Proses sosial merupakan bentuk khusus dari interaksi sosial, dan terjadinya proses sosial secara umum disebabkan oleh adanya kontak sosial dan komunikasi.
2.      Macam-macam proses sosial
a.       Proses sosial yang bersifat assosiatif.
Proses ini meliputi:
1.      Kerjasama; misalnya:
1.      Gotong royong;
2.      Tolong menolong;
3.      Hubungan patron klien;
4.      Bargaining;
5.      Simbiose mutualistik;
2.      Asimilasi
3.      Akomodasi; meliputi:
1.      Toleransi;
2.      Kompromi;
3.      Arbitrasi;
4.      Mediasi.
b.      Proses sosial yang bersifat dissosiatif.
Proses ini meliputi:
a)      Competition (persaingan)
b)      Pertentangan
c)      Conflict (pertengkaran)
c.       Proses akulturasi
Merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing yang lambat laun akan membaur kedalam budaya awal tanpa menyebabkan budaya awal hilang.









BAB V
MANUSIA DALAM PERUBAHAN SOSIAL

A.    Pendorong Perubahan Sosial
Soerjono Soekanto menyatakan bahwa faktor-faktor yang mendorong jalannya perubahan, antara lain:
a.       Sistem pendidikan yang maju.
b.      Penduduk yang heterogen.
c.       Disorganisasi dalam masyarakat.
d.      Sikap mudah menerima hal yang baru.
e.       Toleransi terhadap perubahan yang menyimpang.
f.       Sistem terbuka dalam lapisan masyarakat.
g.      Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.
h.      Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.
Sedangkan faktor yang menghalangi jalannya perubahan menurut  beliau antara lain:
a.       Perkembangan IPTEK yang terlambat.
b.      Sikap masyarakat yang tradisional.
c.       Vested interest (kepentingan yang telah tertanam dengan kuatnya ).
d.      Prasangka buruk terhadap hal baru.
e.       Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integritas kebudayaan.
B.     Bentuk-bentuk Perubahan Sosial
Bentuk-bentuk perubahan sosial yang terjadi dapat dilihat dari aspek-aspek berikut ini:
1.      Kecepatan perubahan sosial, baik lambat maupun cepat.
2.      Tingkat pengaruh perubahan yang tinggi atau rendah.
3.      Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan.





BAB VI
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

A.    Pengertian Kebudayaan
Koentjaraningrat (1987) mendefinisikan kebudayaan sebagai seluruh total dari fikiran, karya, dan hasil karya manusia yang tidak berakar kepada nalurinya, dan yang karena itu hanya bisa dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar.
Menurut beliau, unsur-unsur kebudayaan yang universal dalam masyarakat adalah :
a.       Sistem religi dan upacara keagamaan
b.      Sistem dan organisasi kemasyarakatan
c.       Sistem mata pencaharian hidup
d.      Sistem teknologi dan peralatan
e.       Sistem pengetahuan
f.       Kasenian
g.      Bahasa.
Menurut Prof. Harsojo, inti dari berbagai definisi kebudayaan yang dikemukakan adalah:
a.       Kebudayaan sangat beraneka ragam
b.      Kebudayaan didapat dan diteruskan dengan pelajaran
c.       Nilai-nilai kebudayaan itu relatif
d.      Kebudayaan bersifat dinamis
e.       Kebudayaan terbagi dalam aspek-aspek
f.       Kebudayaan berstruktur
g.      Kebudayaan terjemahan dari komponen-komponen biologi, lingkungan, psikologis, historis dan eksistensi manusia.
B.     Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan pasti akan selalu mengalami perubahan. Masyarakat dan kebudayaan tidak statis, makin terbuka masyarakat itu, gerak dan perubahan juga semakin dinamis, perubahan yang terjadi dalam kehidupan kemasyarakatan meliputi :
1.      Segala sesuatu yang dapat dilihat
2.      Segala sesuatu yang tidak dapat dilihat
3.      Perubahan yang cepat
4.      Perubahan yang lambat
5.      Perubahan yang terjadi dengan sendirinya
6.      Perubahan akibat pengaruh dari luar
7.      Perubahan akibat interaksi
8.      Perubahan karena kepeloporan
9.      Perubahan yang dikehendaki dan direncanakan
10.  Perubahan yang tidak dikehendaki dan tidak direncanakan
11.  Perubahan untuk umum
12.  Perubahan untuk pribadi dan untuk golongan sendiri
13.  Perubahan pada bidang tertentu dan berdampak pada bidang tertentu pula
14.  Perubahan pada bidang tertentu dan berdampak pada berbagai bidang
15.  Perubahan fisik, mental, perilaku, tutur kata dan sebagainya.
C.    Penyesuaian Diri Antar Budaya
Penyesuaian diri antar budaya dipengaruhi oleh faktor-faktor :
a.       Faktor intern, yaitu meliputi:
a.       Watak (traits), yaitu :
Ø  Emosional,
Ø  Pemberani,
Ø  Bertanggung jawab,
Ø  Supel, dsb.
b.      Kecakapan (skills), yaitu meliputi :
Ø  Bahasa,
Ø  Adat istiadat,
Ø  Tata krama,
Ø  Kondisi geografi,
Ø  Kondisi ekonomi,
Ø  Situasi polotik, dsb.
b.      Faktor ekstern, yaitu meliputi :
a.       Besar kecilnya perbedaan antara kebudayaan tempat dariman kebudayaan itu berasal dengan kebudayaan yang dimasuki.
b.      Pekerjaan yang dilakukan (lapangan kerja dan cara kerja).
c.       Suasana lingkungan tempat ia bekerja tertutup atau terbuka.
BAB VII
SUMBER MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

A.    Disiplin Ilmu Ilmu Sosial
Materi disiplin ilmu-ilmu sosial secara selektif masuk kedalam materi IPS. Diambilnya materi ilmu-ilmu sosial dilandasi oleh tujuan umum IPS itu sendiri, yaitu intelektual, education, personal education and social education (Nyoman Dekker, 1985:5)
Konsep-konsep ilmu sosial yang terkait, antara lain :
1.      Konsep ilmu ekonomi (kebutuhan, lapangan kerja dsb).
2.      Konsep antropologi (adat istiadat, budaya, dsb).
3.      Konsep sosiologi (keluarga, individu dsb).
4.      Sejarah (warisan adat istiadat dan kebiasaan, budaya , dsb).
5.      Geografi (iklim, kondisi alam, dsb).
6.      Pendidikan (pengetahuan, kualitas SDM, dsb).
B.     Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sumber materi IPS. Telah dikemukakan bahwa syarat mutlak untuk dapat meramu bahan dari berbagai sumber untuk pengembangan materi IPS harus mempunyai wawasan pengetahuan yang memadai, serta peka terhadap lingkungan, hal yang dicapai dalam pembangunan fisik dan nonfisik, kemajuan IPTEK untuk mengatasi semua masalah kehidupan.
C.    Adat Istiadat dan Kebiasaan
Adat istiadat dan kebiasaan yang dipertahankan dan dilestarikan masyarakat penganutnya merupakan sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial. Adat istiadat serta kebiasaan mengatur hubungan antara manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Sang Penciptanya.
D.    Kebudayaan
Menurut ilmu antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar. Menurut E.B. Taylor, kebudayaan adalah keseluruhan yang ada didalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral dan kebiasaan yang didapat oleh manusia.
E.     Manusia dan Lingkungan
a.       Manusia dan lingkungan fisik, antara lain meliputi :
1)      Lingkungan flora
2)      Lingkungan fauna
3)      Bentangan alam
4)      Lingkungan perairan
5)      Lingkungan udara
6)      Lingkungan tenaga alam lainnya
7)      Lingkungan laut
8)      Lingkungan tubuh tanah
b.      Manusia dan lingkungan budaya, meliputi :
1)      Lingkungan bahasa
2)      Lingkungan kesenian
3)      Lingkungan adat istiadat
4)      Lingkungan kepercayaan, dll.
c.       Lingkungan sosial, meliputi :
1)      Lingkungan keluarga
2)      Lingkungan kerabat
3)      Lingkungan marga, dll.
F.     Kegiatan Manusia
1.      Upaya manusia untuk memelihara dan melindungi hidup
2.      Kegiatan manusia dalam mendirikan rumah tangga dan pemeliharaan keluarga
3.      Peningkatan pemeliharaan dan pelestarian kondisi material SDA, energi dan lingkungan fisik
4.      Kegiatan sosial dan kegotong-royongan
5.      Kegiatan manusia dalam keagamaan dan kepercayaan terhadap Tuhan YME
6.      Kegiatan kesenian
7.      Kegiatan manusia dalam berekreasi
8.      Kegiatan manusia mencari nafkah
9.      Kegiatan manusia untuk menghasilkan sesuatiu, mendistribusikan, dan mengkonsumsinya
10.  Kegiatan manusia dalam transportasi
11.  Kegiatan manusia dalam berkomunikasi, politik dan pendidikan.
G.    Kehidupan masa lampau
Contoh sumber materi IPS yang dapat diambil dari kehidupan masa lampau antara lain :
Bentuk kehidupan dan perumahan pada masa lampau, dan perubahan yang terjadi hingga kini. Apa makna yang terkandung pada bentuk perkampungan dan perumahan pada masa lampau tersebut.
H.    Anak sebagai sumber materi pengetahuan sosial
Contoh sumber yang dapat dijadikan materi IPS antara lain :
*      Minat dan kegemaran anak
*      Pengalaman yang dimiliki oleh anak
*      Kegiatan anak sehari-hari
*      Hubungan anak dengan orangtuanya
I.       Sumber dari Lembaga-Lembaga, Badan Organisasi Kemasyarakatan dan diri manusia
*      Lembaga-lembaga seperti lembaga pendidikan, lembaga penelitian ilmiah, lembaga statistik, dan lembaga-lembaga yang lainnya.
*      Dari manusia itu sendiri, misalnya manusia sebagai sumber sejarah, dll.
J.      Bermacam-macam Masalah
Kejadian-kejadian penting dam masalah-masalah tersebut misalnya :
a.       Runtuhnya partai komunis si Uni Soviet
b.      Perang dunia I
c.       Perang dunia II
d.      Masalah infiltrasi budaya asing
e.       Masalah perubahan politik dunia, dsb.
K.    Kerjasama Antar Bangsa dan Hubungan Internasional
Kerjasama dan saling membantu antar manusia merupakan salah satu kegiatan interaksi sosial, sehingga kerjasama juga dapat menjadi sumber materi dalam pembahasan Ilmu Pengetahuan Sosial. Kerjasama dan saling pengertian tersebut dimaksudkan untuk mengatasi hal-hal yang antara lain sebagai berikut :
a.       Masalah keterbelakangan, keterisolasian, ketertinggalan, dan kemiskinan
b.      Untuk memperkecil jurang pemisah antara negara maju dan negara berkembang
c.       Masalah kependudukan
d.      Masalah harga dan produksi minyak dunia.